Penerus Bangsa Afghanistan Korban Pemerintah Lalai

Penerus Bangsa Afghanistan Korban Pemerintah Lalai 

Nations have recently been led to borrow billions for war; no nation has ever borrowed largely for education.  Probably, no nation is rich enough to pay for both war and civilization.  We must make our choice; we cannot have both.
-Abraham Flexner-

sumber gambar : www.google.com
Afghanistan merupakan negara yang cukup berbahaya untuk dikunjungi karena masih mengalami konflik perang dengan Amerika Serikat. Peperangan yang bermula pada tahun 2001 ini masih dengan lancar berjalan dengan baik, walaupun dampak yang ditimbulkan menghancurkan negara itu sendiri dari segala aspek kehidupan, terutama aspek sosial. Ratusan ribu nyawa telah melayang dengan sia – sia akibat perang yang tiada henti yang terjadi antara Afghanistan dan Amerika Serikat.

Seperti yang kita ketahui bersama, tingkat konflik dan kekerasan di Afganistan memang tinggi dan sangat berbahaya. Konflik antara Taliban dan tentara Amerika Serikat masih berlangsung hingga sekarang dan bom – bom bunuh diri dengan jelas menentukan bahwa negara Afghanistan ini semakin lama akan terpuruk karena ulah mereka sendiri. Aspek sosial seperti lingkungan masyarakat menjadi terkecam dan terkekang secara nyata akibat peperangan yang sia – sia.

Membaca salah satu berita dari situs yang sering saya kunjungi yaitu http://www.voaindonesia.com yang beritanya berisi tentang Taliban Afghanistan  Tutup 50 Sekolah. Hati saya teriris dengan sedih mendengar berita yang kejam ini. Hak untuk mendapatkan pendidikan bagi siswa – siswi Afghanistan ditindas oleh Taliban hanya karena kelalaian mereka yang tidak bisa menciptakan kondisi yang kondusif dalam negaranya sendiri. Konflik perang yang ditimbulkan oleh pemerintah Afghanistan dan Taliban berdampak buruk kepada generasi penerus bangsa Afghanistan. Padahal generasi penerus suatu bangsa merupakan acuan dasar pembentukan negara yang berkualitas di kancah internasional.
sumber gambar : www.google.com
Berdasarkan data yang saya baca di situs wikipedia.com mengungkapkan dengan jelas dampak buruk dari konflik di Afghanistan. Di musim semi 2003, diperkirakan bahwa 30% dari 7.000 sekolah Afganistan telah rusak parah selama lebih dari 2 dasawarsa pendudukan Uni Soviet, perang saudara dan penguasaan Taliban. Hanya setengah dari sekolah itu dilaporkan memiliki air bersih, dengan kurang dari 40% yang diperkirakan memiliki sanitasi yang cukup. Pendidikan untuk anak lelaki bukanlah prioritas selama masa Taliban, dan anak perempuan dibuang dari sekolah.

Berkenaan dengan kemiskinan dan kekerasan di sekeliling mereka, studi pada 2002 oleh kelompok pembantu Save the Children mengatakan anak Afganistan ulet dan berani. Studi itu memuji kuatnya institusi keluarga dan lingkungan. Sampai 4 juta anak Afganistan, kemungkinan jumlah terbesar, dipercaya telah telah mendaftar untuk kelas untuk tahun-tahun sekolah yang mulai pada Maret 2003. Tingkat melek huruf keseluruhan penduduk diperkirakan 36%.

Fakta yang telah berbicara memberikan arti penting kepada Afghanistan untuk segeraa memulihkan dirinya sendiri. Berdasarkan fakta tersebut seharusnya Afghanistan harus bisa menjadi negara yang melindungi segenap tumpah darah rakyatnya dalam menerima pendidikan, sosial, ekonomi, dan politik yang benar dan tepat. Bukan rakyat yang seharusnya dijadikan korban dari kegagalan pemerintah Afghanistan dalam  menumpas pelaku konflik, sehingga menyebabkan generasi penerusnya tidak bisa menerima pendidikan dengan layak, sebagaiman layaknya anak – anak di dunia ini dapat merasakan pendidikan yang baik.
sumber gambar : www.google.com
Berita yang telah disampaikan media – media dunia seharusnya menjadi lecutan keras ke muka pemerintah Afghanistan yang saat ini belum bisa menyediakan hak – hak pendidikan kepada generasi penerusnya. Generasi penerus Afghanistan hanya menangis akibat konflik dengan Taliban dan perang dengan Amerika Serikat. Sebaiknya pemerintah Afghanistan wajib dan bijaksana dalam menyikapi hal ini, bukannya hanya berpangku tangan menunggu bantuan internasional. Tindakan tegas harus dilakukan pemerintah Afghanistan dan harus diterapkan dengan baik supaya seluruh lapisan masyarakat Afghanistan bisa mendapatkan kehidupan yang layak.

sumber gambar : www.google.com


Berdasarkan berita http://www.voaindonesia.com tentang Taliban Afghanistan Menutup 50 Sekolah menjadi titik nadi betapa hancurnya pendidikan anak – anak di Afghanistan saat ini. Mereka yang tidak bersalah dan tidak tahu apa – apa menjadi korban keji yang tidak bisa mendapatkan hak mereka dengan baik. Konflik luar dan dalam menyerang Afghanistan. Taliban bergerak seolah – olah sebagai penguasa Afghanistan dan Amerika Serikat seolah – olah sebagai penjajah Afghanistan dan Afghanistan sendiri seolah – olah seperti bola yang sedang dipermainkan. Tidak ada tindakan tegas dan keseriusan pemerintah Afghanistan dalam menyelesaikan koflik tahunan ini. Padahal pemerintah dalam suatu negara merupakan penguasa yang harus bersikap lebih dalam mengatur negaranya, dan bukan negara lain ataupun organisasi lain.

Aspek pendidikan seolah ditiadakan di negara Afghanistan. Anak – anak direkrut oleh Taliban dan dijadikan budak senjata dalam berperang di tanah negerinya sendiri. Mata internasional sudah berusaha mendamaikan negeri ini tetapi usaha keseriusan dari pemerintah Afghanistan hanya bualan belaka yang menipu rakyatnya sendiri. Janji dan bukti serta tulisan perjanjian sudah dilakukan tetapi konflik ini selalu berlanjut sampai detik ini.

Anak – anak yang seharusnya menerima pendidikan harus lebih diutamakan di seluruh negara, karena mereka merupakan aset penting suatu negara. Merekalah yang akan membawa negara ini ke suatu arah berdasarkan pendidikan yang diterima oleh generasi bangsa tersebut. Jika mereka tidak menerima pendidikan itu dengan baik maka secara pasti suatu negara tersebut akan hancur dengan sendirinya karena tidak ada tonggak besar yang menopang negeri tersebut. Ratusan anak – anak Afghanistan yang seharusnya menerima pendidikan malah menerima pelecehan hak asasi manusia dan malah menerima penistaan dari negaranya sendiri.

Seperti yang kita ketahui bersama, latar belakang pendidikan suatu bangsa merupakan aspek penentu keberhasilan dan kemajuan bangsa tersebut. Lihat negara Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan negara maju lainnya yang mengutamakan pendidikan untuk generasi penerusnya. Lihatlah kenyataan sekarang, kemajuan bangsa Eropa dan Amerika tidak terlepas dari penerimaan pendidikan generasi penerusnya, sehingga negara tersebut menjadi titik acuan keberhasilan suatu pendidikan di seluruh dunia.

Betapa pilunya saya mendengar bahwa sekolah sebagai tempat mendidik generasi penerus ditutup oleh pemberontak di Afghanistan. Anak – anak yang seharusnya memegang pena untuk menuliskan dan prestasi malah memegang senjata yang menghancurkan negerinya sendiri. Tindakan pemerintah Afghanistan dalam mendidik generasi penerusnya seolah tunduk atas nama anak yang memegang senjata. Bukti ketakutan pemerintah Afghanistan secara jelas terkuak dengan tidak selesainya konflik ini sampai detik ini. Jika anak – anak Afghanistan tidak mendapatkan pendidikan layak yang seharusnya mereka dapatkan, akan membuat mereka secara otomatis membenci negaranya sendiri dan tak peduli masuk dalam golongan pemberontak. Sehingga, generasi penerus Afghanistan hanya akan merusak negaranya sendiri ke arah yang lebih keji.
sumber gambar : www.google.com

 Hal yang membuat Afghanistan belum bisa menyelesaikan konflik disebabkan karena Afghanistan sendiri yang belum bisa memenuhi hak – hak yang seharusnya diterima oleh rakyatnya. Pemberontakan, pembunuhan, pemboman dan penistaan hak sosial menjadi biasa di negeri ini. Pendidikan seharusnya menyadarkan pemerintah Afganistan bahwa dengan pendidikan generasi penerus mereka bisa menciptakan negara Afghanistan yang lebih baik di masa depan. Pemerintah harus tegas menghukum dan menindaklanjuti pemberontak yang menghancurkan pendidikan di Afghanistan dan malah sewenang – wenang menutup pendidikan anak – anak Afghanistan. Afghanistan seharusnya berkaca ke dunia sekarang untuk menciptakan negaranya yang aman dan membuat rakyat layak menerima haknya dengan baik. Anak - anak Afghanistan seharusnya diperlakukan lebih baik oleh pemerintah Afghanistan karena merekalah yang akan memegang tanggung jawab besar di masa depan negara Afghanistan.

Every time you stop a school, you will have to build a jail.  What you gain at one end you lose at the other.  It's like feeding a dog on his own tail.  It won't fatten the dog. 
-Mark Twain-

0 comments:

Post a Comment