Angin berhembus dengan sejuk, ketika itulah kutarik nafas lebih dalam untuk menghirup sejuknya udara yang mengalir dari timur ke barat. Ketika aliran udara itu memasuki hidung menuju paru paru yang ada dalam dadaku, ku dengar indahnya alunan suara burung burung yang sedang berkicau. Seperti memainkan nada nada, saling bersahutan bagaikan ada pesan tersirat yang ingin disampaikan. Ku sapu pandanganku dari timur ke barat, kulihat hamparan keindahan seni dari yang Maha Kuasa dalam bentuk kecantikan lautan berwarna biru tua berpadu dengan langit berwarna biru muda yang menghasilkan harmonisasi warna yang begitu sempurna. Kemudian kupejamkan mata sejenak, kudengarkan gemerisik pasir yang diterpa ombak, lalu ku dengar deru langkah yang diiringi tawa anak anak.
“Tap tap tap, tap tap tap, ha ha ha,”, suara deru langkah.
“Tap tap tap tap, tap tap tap tap, tap tap tap tap, hi hi hi hi”, suara deru langkahnya semakin mendekat.
“Tap tap tap tap tap, tap tap tap tap tap, tap tap tap tap tap, ha ha ha ha ha, ha ha ha ha”, suara deru langkah mereka pun semakin terdengar jelas ke arah diriku yang sedang berbaring di bawah pepohonan menikmati kesempurnaan karya seni Tuhan ini.
“Kakak! Kakak! Kita dapat ikan banyak, baru kita tangkap di laut” kata anak anak yang menghampiri diriku dalam bahasa papua (entah itu benar atau tidak artinya, tapi sepertinya seperti itu).
Ku bangun dari empuknya pasir ini, dan ku buka mata dan kulihat ada lima anak anak di depanku yang membawa sekumpulan ikan yang ada di dalam jaring mereka masing masing sambil tersenyum lebar, menatap raut wajahku yang heran. Ku hanya bisa menganggukan kepala pertanda setuju terhadap apa yang mereka katakan, sambil tersenyum kembali ke mereka. Kemudian mereka meraih tanganku dan menarik ku, mengajakku ke arah rumah mereka, dan ternyata sudah ada salah satu Ibu dari anak anak ini yang sudah menyiapkan tempat untuk panggangan ikan.
“Cessss” suara ikan yang sudah di bumbui mengenai bara bara api
“Ohhh aroma ikannya begitu menggoda” ucapku
Ku alihkan kepalaku untuk menatap langit, menghirup nikmatnya ikan yang sedang dibakar sambil melihat indahnya awan yang sedang menari diangkasa yang menyapa gugusan pulau yang dipenuhi pepohonan berwarna hijau tua dan muda. Sementara anak anak disampingku sambil bercanda terdengar riuh tawa nan bahagia. Memang begitu nikmat dan sempurnanya keindahan mahakarya semesta di tanah papua disertai keramahan penduduk lokalnya.
“Oh Tuhan, alangkah indahnya tanah papua yang kau hadirkan di hadapan ku saat ini”, ucapku dalam hati.
Ketika aku sedang bersyukur, ada satu hingga tiga ikan yang siap dibakar tiba tiba melompat dari tempat baluran bumbu ikan. Ikan - ikan itu seolah berlari menjauhi tempat pembakaran dan mencoba meliuk liuk mendekati bibir pantai seolah menjauhi kematian dari santapan manusia. Tanpa sadar aku langsung berlari menjauhi perapian, dan mengejar ikan ikan tersebut. Yap, satu ikan dapat, yap ikan kedua dapat, ikan yang ketiga nyaris sampai di bibir pantai, ketika ku tangkap tiba tiba aku terjatuh
“Duarrrrr, stasssssss” ku jatuh tepat di bibir pantai badanku basah kena air laut, ikannya pun lepas
“Kringgggg, kringgg, krinngggg, kringgg” jam pun berbunyi
Ku buka mata, dan ternyata keindahan semata yang kurasakan tadi hanyalah mimpi. Kulihat ke sebelah kanan jam sudah menunjukkan pukul 06.00 tepat diatas meja belajarku, ku buka handphone ternyata juga sudah pukul 06.00, kalender di handphone pun juga menunjukkan tanggal 11 January 2018. Aku check jadwal kegiatan ku hari ini dan itupun hanyalah menjalani rutinitas ke kantor.
Singkat cerita, ketika aku sampai di kantor. Hal pertama yang aku lakukan adalah membuka detikNews, karena memang sudah kebiasaan untuk update informasi segala sesuatu, apalagi informasi kota metropolitan Jakarta ini. Highlight berita ya seperti biasa tentang politik yang lagi panas untuk persiapan 2019, riuh kemacetan jakarta, dan isu sosial lainnya
“Sepertinya ini sudah menjadi makanan ku tiap hari”, ucapku dalam hati.
Karena sudah selesai membaca higlight berita yang ada, kualihkan sejenak ke detiktravel untuk melihat lokasi yang eksotik yang suatu saat akan jadi wishlist untuk aku kunjungi. Langsung aku arahkan kursor ke tab detiktravel, dan highlight pertama adalah keindahan raja ampat.
"Loh loh loh, tadi malam aku bermimpi indah sedang di raja ampat, loh kok pagi ini highlightnya juga tentang raja ampat, sepertinya ini adalah pertanda Raja Ampat memanggilku untuk segera ke sana” gumamku dalam hati.
Langsung pagi itu aku buka tiket.com, dan aku setting tanggal 19 – 21 January 2018 kemudian aku pilih penerbangan Jakarta ke Raja Ampat. Tuing, ada email masuk dan ternyata itu tawaran pekerjaan di Singapore yang aku apply beberapa bulan lalu. Tetapi bertepatan pula dengan rencana ke Raja Ampat.
“Yahhhhh, short escape ku ke Raja Ampat gagal” sedihku dalam hati walaupun sedikit gembira ada tawaran pekerjaan di Singapore
Yasudahlah, sekalian ke Singapore liburan sambil interview kerja di sana. Mungkin lain waktu kesempatan untuk liburan, sepertinya aku butuh #TiketKemanapun yang membebaskan aku dari urusan pekerjaan, #TiketKemanapun yang menjauhkan dari rutinitas senin hingga jumat, #TiketKemanapun yang mengizinkan aku untuk mengeksplore wilayah timur Indonesia apalagi tadi malam mimpi aku bermimpi tentang Raja Ampat.
Langsung saja pagi itu, aku ketik kembali tiket.com di webpage browser dan aku enter kembali hingga muncul kehalaman homepage padahal sebenarnya tinggal ganti penerbangan, tapi tak apalah. Aku pilih Jakarta kemudian Singapore dan langsung menemukan harga terbaik dan maskapai yang terbaik pula. Tanpa pikir panjang langsung aku submit pembayaran, dan 15 menit kemudian E-Tiket pun sudah issued.
Hari yang dinantipun tiba, tanggal 19 aku berangkat ke Singapore, sambil menunggu di ruang tunggu di Bandara Soekarno Hatta aku buka dan eksplore Raja Ampat via internet. Ada beberapa objek wisata yang aku cari hingga akhirnya ku temukan beberapa tempat yang memang wajib dikunjungi. Jika dilihat dari Top List web browser sih ada 10 bahkan 11 atau bahkan lebih banyak spot yang dikunjungi di raja ampat. Rencananya ada 10 lokasi yang akan aku kunjungi diantaranya ;
Karena aku meyakini bahwa Papua adalah surga yang disediakan Yang Maha Kuasa di bumi ini, indah alamnya merupakan nikmat Sang Pencipta, keramahan dan senyum penduduknya adalah anugrah Sang Kuasa, keanekaragaman alam dan baharinya adalah kesempurnaan Yang Esa, dan tidak lupa itu adalah bagian dari Indonesia Raya
"Penerbangan ke Singapore silahkan memasuki Gate 3" suara panggilan di Bandara karena sudah saatnya untuk segera terbang ke Singapore
Aku pasang headphone, aku mainkan playlist musik laguku, dan meninggalkan Jakarta walaupun hati berkeinginan untuk mengunjungi tanah papua. #TiketKemanapun ku nanti adalah Papua, Raja Ampat Baharinya Indonesia
“Tap tap tap, tap tap tap, ha ha ha,”, suara deru langkah.
“Tap tap tap tap, tap tap tap tap, tap tap tap tap, hi hi hi hi”, suara deru langkahnya semakin mendekat.
“Tap tap tap tap tap, tap tap tap tap tap, tap tap tap tap tap, ha ha ha ha ha, ha ha ha ha”, suara deru langkah mereka pun semakin terdengar jelas ke arah diriku yang sedang berbaring di bawah pepohonan menikmati kesempurnaan karya seni Tuhan ini.
“Kakak! Kakak! Kita dapat ikan banyak, baru kita tangkap di laut” kata anak anak yang menghampiri diriku dalam bahasa papua (entah itu benar atau tidak artinya, tapi sepertinya seperti itu).
Ku bangun dari empuknya pasir ini, dan ku buka mata dan kulihat ada lima anak anak di depanku yang membawa sekumpulan ikan yang ada di dalam jaring mereka masing masing sambil tersenyum lebar, menatap raut wajahku yang heran. Ku hanya bisa menganggukan kepala pertanda setuju terhadap apa yang mereka katakan, sambil tersenyum kembali ke mereka. Kemudian mereka meraih tanganku dan menarik ku, mengajakku ke arah rumah mereka, dan ternyata sudah ada salah satu Ibu dari anak anak ini yang sudah menyiapkan tempat untuk panggangan ikan.
“Cessss” suara ikan yang sudah di bumbui mengenai bara bara api
“Ohhh aroma ikannya begitu menggoda” ucapku
Ku alihkan kepalaku untuk menatap langit, menghirup nikmatnya ikan yang sedang dibakar sambil melihat indahnya awan yang sedang menari diangkasa yang menyapa gugusan pulau yang dipenuhi pepohonan berwarna hijau tua dan muda. Sementara anak anak disampingku sambil bercanda terdengar riuh tawa nan bahagia. Memang begitu nikmat dan sempurnanya keindahan mahakarya semesta di tanah papua disertai keramahan penduduk lokalnya.
“Oh Tuhan, alangkah indahnya tanah papua yang kau hadirkan di hadapan ku saat ini”, ucapku dalam hati.
Ketika aku sedang bersyukur, ada satu hingga tiga ikan yang siap dibakar tiba tiba melompat dari tempat baluran bumbu ikan. Ikan - ikan itu seolah berlari menjauhi tempat pembakaran dan mencoba meliuk liuk mendekati bibir pantai seolah menjauhi kematian dari santapan manusia. Tanpa sadar aku langsung berlari menjauhi perapian, dan mengejar ikan ikan tersebut. Yap, satu ikan dapat, yap ikan kedua dapat, ikan yang ketiga nyaris sampai di bibir pantai, ketika ku tangkap tiba tiba aku terjatuh
“Duarrrrr, stasssssss” ku jatuh tepat di bibir pantai badanku basah kena air laut, ikannya pun lepas
“Kringgggg, kringgg, krinngggg, kringgg” jam pun berbunyi
Ku buka mata, dan ternyata keindahan semata yang kurasakan tadi hanyalah mimpi. Kulihat ke sebelah kanan jam sudah menunjukkan pukul 06.00 tepat diatas meja belajarku, ku buka handphone ternyata juga sudah pukul 06.00, kalender di handphone pun juga menunjukkan tanggal 11 January 2018. Aku check jadwal kegiatan ku hari ini dan itupun hanyalah menjalani rutinitas ke kantor.
Singkat cerita, ketika aku sampai di kantor. Hal pertama yang aku lakukan adalah membuka detikNews, karena memang sudah kebiasaan untuk update informasi segala sesuatu, apalagi informasi kota metropolitan Jakarta ini. Highlight berita ya seperti biasa tentang politik yang lagi panas untuk persiapan 2019, riuh kemacetan jakarta, dan isu sosial lainnya
“Sepertinya ini sudah menjadi makanan ku tiap hari”, ucapku dalam hati.
Karena sudah selesai membaca higlight berita yang ada, kualihkan sejenak ke detiktravel untuk melihat lokasi yang eksotik yang suatu saat akan jadi wishlist untuk aku kunjungi. Langsung aku arahkan kursor ke tab detiktravel, dan highlight pertama adalah keindahan raja ampat.
"Loh loh loh, tadi malam aku bermimpi indah sedang di raja ampat, loh kok pagi ini highlightnya juga tentang raja ampat, sepertinya ini adalah pertanda Raja Ampat memanggilku untuk segera ke sana” gumamku dalam hati.
Langsung pagi itu aku buka tiket.com, dan aku setting tanggal 19 – 21 January 2018 kemudian aku pilih penerbangan Jakarta ke Raja Ampat. Tuing, ada email masuk dan ternyata itu tawaran pekerjaan di Singapore yang aku apply beberapa bulan lalu. Tetapi bertepatan pula dengan rencana ke Raja Ampat.
“Yahhhhh, short escape ku ke Raja Ampat gagal” sedihku dalam hati walaupun sedikit gembira ada tawaran pekerjaan di Singapore
Yasudahlah, sekalian ke Singapore liburan sambil interview kerja di sana. Mungkin lain waktu kesempatan untuk liburan, sepertinya aku butuh #TiketKemanapun yang membebaskan aku dari urusan pekerjaan, #TiketKemanapun yang menjauhkan dari rutinitas senin hingga jumat, #TiketKemanapun yang mengizinkan aku untuk mengeksplore wilayah timur Indonesia apalagi tadi malam mimpi aku bermimpi tentang Raja Ampat.
Langsung saja pagi itu, aku ketik kembali tiket.com di webpage browser dan aku enter kembali hingga muncul kehalaman homepage padahal sebenarnya tinggal ganti penerbangan, tapi tak apalah. Aku pilih Jakarta kemudian Singapore dan langsung menemukan harga terbaik dan maskapai yang terbaik pula. Tanpa pikir panjang langsung aku submit pembayaran, dan 15 menit kemudian E-Tiket pun sudah issued.
Hari yang dinantipun tiba, tanggal 19 aku berangkat ke Singapore, sambil menunggu di ruang tunggu di Bandara Soekarno Hatta aku buka dan eksplore Raja Ampat via internet. Ada beberapa objek wisata yang aku cari hingga akhirnya ku temukan beberapa tempat yang memang wajib dikunjungi. Jika dilihat dari Top List web browser sih ada 10 bahkan 11 atau bahkan lebih banyak spot yang dikunjungi di raja ampat. Rencananya ada 10 lokasi yang akan aku kunjungi diantaranya ;
- Pulau Wayag
- Kepulauan Pianemo
- Cape Kri
- Pantai Pasir Timbul
- Desa Arborek
- Pulau Misool
- Laguna Bintang Pianemo
- Puncak Harfat Jaya
- Yenbuba Village
- Pulau Yeben
Karena aku meyakini bahwa Papua adalah surga yang disediakan Yang Maha Kuasa di bumi ini, indah alamnya merupakan nikmat Sang Pencipta, keramahan dan senyum penduduknya adalah anugrah Sang Kuasa, keanekaragaman alam dan baharinya adalah kesempurnaan Yang Esa, dan tidak lupa itu adalah bagian dari Indonesia Raya
"Penerbangan ke Singapore silahkan memasuki Gate 3" suara panggilan di Bandara karena sudah saatnya untuk segera terbang ke Singapore
Aku pasang headphone, aku mainkan playlist musik laguku, dan meninggalkan Jakarta walaupun hati berkeinginan untuk mengunjungi tanah papua. #TiketKemanapun ku nanti adalah Papua, Raja Ampat Baharinya Indonesia